Header Ads

Serunya Mencicipi Kuliner Legendaris 'Kikil Gus Dur' di Jombang

KAPOS - Berkunjung ke Jombang tanpa mampir ke warung Kikil Gus Dur di Mojosongo, Kecamatan Diwek, terasa kurang lengkap. Cobalah singgah ke sana, nikmati kelembutan kikilnya, rasakan bumbunya yang dipadu sayur nangka itu, 'maknyus'. Kian nikmat bila disantap malam-malam dengan suguhan teh hangat di sampingnya.

Warung Kikil Gus Dur ini milik Ibu Sampurni ini sudah berdiri sejak tahun 50-an. Sekarang warung dikelola oleh Mak Rum, anak dari Sampurni. Mak Rum merupakan generasi kedua yang masih mempertahankan resep masakan kikil tersebut bersama anak-anaknya.

Disebut warung Kikil Gus Dur sebab mantan presiden RI keempat itu selalu mampir ke sana saban pulang ke Jombang. Apalagi Gus Dur juga dikenal sebagai penggemar menu makanan kikil. "Setiap pulang, Gus Dur selalu mampir. Waktu sakit bahkan mobilnya sering berhenti di depan (warung), lalu pesan kikil dimakan di dalam mobil," kata Tolib, anak Mak Rum.

Keunggulan Kikil Gus Dur ini adalah pada kelembutannya ketika digigit. Kemudian rasanya gurih dan nasinya yang punel. Cara memasaknya juga masih konvensional; dimasak menggunakan kayu bakar, bukan gas elpiji sehingga kikil menjadi empuk. Berikutnya kikil diolah dengan bumbu dan siap disajikan di atas piring yang dilapisi daun pisang. Daun pisang di sini bukan hanya sebagai penghias, tetapi sebagai penyempurna aroma dan rasa.

Saat merdeka.com berkunjung ke sana kebetulan bertemu dengan mantan Menteri Perumahan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini yang kini duduk di Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI). Helmy mengatakan warung Kikil Gus Dur itu sangat legendaris. Sejak kuliah di Universitas Darul 'Ulum Jombang pada awal 90-an dia sudah berlangganan makan di sana.

"Warung ini legendaris. Saya sudah berlangganan sejak kuliah di Undar. Yang khas itu nasinya, kikilnya, dan kopinya. Setiap ke Jombang tidak lengkap rasanya kalau tidak mampir ke sini," ujar politisi PKB itu.

Helmy tidak sendiri. Jumat malam itu, tepatnya sehari jelang Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU), warung kikil tersebut ramai disinggahi pengunjung, termasuk sejumlah kiai, pejabat dan peserta Muktamar. Salah satu kiai yang nampak lahap menyantap menu kikil adalah Kiai Hasib Wahab, putra pendiri NU Wahab Hasbullah.

Nazilah, anak Mak Rum lainnya mengakui berkah Muktamar ke-33 NU ini deras mengalir ke warungnya. Bila setiap hari dia menghabiskan 10 kilogram kikil, malam ini naik tiga kali lipat. "Ramai, peserta Muktamar sejak kemarin banyak yang ke sini," ujarnya.

Penasaran? Silakan mampir ke sana. Harga Kikil Gus Dur tidak akan menguras dompet anda. Untuk satu porsi sego kikil Rp 25 ribu plus teh hangat. Anda yang suka kerupuk, di meja warung berukuran sekitar 3 x 7 meter itu juga disediakan kerupuk. Monggo dicoba.

Sumber: merdeka.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.